YOASOBI - Tabun / Lirik, Makna, Terjemahan
Table of Contents
Tabun merupakan lagu milik duo grup musik Jepang, YOASOBI. Lagu ini dirilis pada 20 Juli 2020 secara digital, bersamaan dengan video musiknya yang dirilis di YouTube. Lagu ini berdasarkan cerita pendek dengan judul yang sama, yang memenangkan hadiah utama dari "Night Spot Contest vol.1". Versi fisik lagu ini dimasukkan dalam EP pertama mereka "THE BOOK" yang dirilis pada 6 Januari 2021.
Official MV
Lyrics & Romaji
涙流すことすら無いまま
過ごした日々の痕一つも残さずに
さよならだ
› Namida nagasu koto sura nai mama
› Sugoshita hibi no ato hitotsu mo nokosazu ni
› Sayonara da
一人で迎えた朝に
鳴り響く誰かの音
二人で過ごした部屋で
目を閉じたまま考えてた
› Hitori de mukaeta asa ni
› Narihibiku dareka no oto
› Futari de sugoshita heya de
› Me wo tojita mama kangaeteta
悪いのは誰だ
分かんないよ
誰のせいでもない
たぶん
› Warui no wa dare da
› Wakannai yo
› Dare no sei demo nai
› Tabun
僕らは何回だってきっと
そう何年だってきっと
さよならと共に終わるだけなんだ
仕方がないよきっと
「おかえり」
思わず零れた言葉は
違うな
› Bokura wa nankai datte kitto
› Sou nannen datte kitto
› Sayonara to tomo ni owaru dake nan da
› Shikata ga nai yo kitto
› "Okaeri"
› Omowazu koboreta kotoba wa
› Chigau na
一人で迎えた朝に
ふと想う誰かのこと
二人で過ごした日々の
当たり前がまだ残っている
› Hitori de mukaeta asa ni
› Futo omou dareka no koto
› Futari de sugoshita hibi no
› Atarimae ga mada nokotteiru
悪いのは君だ
そうだっけ
悪いのは僕だ
たぶん
› Warui no wa kimi da
› Sou dakke
› Warui no wa boku da
› Tabun
これも大衆的恋愛でしょ
それは最終的な答えだよ
僕らだんだんとズレていったの
それもただよくある聴き慣れたストーリーだ
あんなに輝いていた日々にすら
埃は積もっていくんだ
› Kore mo taishuuteki ren ai desho
› Sore wa saishuuteki na kotae da yo
› Bokura dandan to zurete itta no
› Sore mo tada yoku aru kikinareta sutoorii da
› Anna ni kagayaiteita hibi ni sura
› Hokori wa tsumotte ikun da
僕らは何回だってきっと
そう何年だってきっと
さよならに続く道を歩くんだ
仕方がないよきっと
「おかえり」
いつもの様に
零れ落ちた
› Bokura wa nankai datte kitto
› Sou nannen datte kitto
› Sayonara ni tsuzuku michi wo arukun da
› Shikata ga nai yo kitto
› "Okaeri"
› Itsumo no you ni
› Kobore ochita
分かり合えないことなんてさ
幾らでもあるんだきっと
全てを許し合えるわけじゃないから
ただ、優しさの日々を
辛い日々と感じてしまったのなら
戻れないから
› Wakariaenai koto nante sa
› Ikura demo arun da kitto
› Subete wo yurushiaeru wake janai kara
› Tada, yasashisa no hibi wo
› Tsurai hibi to kanjite shimatta no nara
› Modorenai kara
僕らは何回だってきっと
› Bokura wa nankai datte kitto
僕らは何回だってきっと
そう何年だってきっと
さよならと共に終わるだけなんだ
仕方がないよきっと
「おかえり」
思わず零れた言葉は
違うな
› Bokura wa nankai datte kitto
› Sou nannen datte kitto
› Sayonara to tomo ni owaru dake nan da
› Shikata ga nai yo kitto
› "Okaeri"
› Omowazu koboreta kotoba wa
› Chigau na
それでも何回だってきっと
そう何年だってきっと
始まりに戻ることが出来たなら
なんて、思ってしまうよ
「おかえり」
届かず零れた言葉に
笑った
少し冷えた朝だ
› Soredemo nankai datte kitto
› Sou nannen datte kitto
› Hajimari ni modoru koto ga dekita nara
› Nante, omotte shimau yo
› "Okaeri"
› Todokazu koboreta kotoba ni
› Waratta
› Sukoshi hieta asa da
Terjemahan Indonesia
Tanpa meneteskan air mata
Tanpa menyisakan kenangan yang telah kau tinggalkan
Inilah perpisahan
Aku terbangun sendirian di pagi hari
Terngiang akan suara seseorang
Dengan mata terpejam, aku membayangkan
Waktu yang telah kita habiskan bersama di kamar ini
Siapakah yang salah?
Aku tak tahu
Atau bukan salah siapa pun?
Mungkin saja
Aku yakin walau berulang-kali mencoba
Meski hingga bertahun-tahun lamanya
Pada akhirnya kita tetap akan berpisah
Karena aku tak bisa berbuat apa pun
"Selamat datang kembali"
Tanpa sadar aku mengatakannya
Seharusnya bukan kalimat itu
Aku terbangun sendirian di pagi hari
Tiba-tiba teringat tentang seseorang
Terbayang hari-hari yang kita habiskan berdua
Hal-hal yang dulu terasa biasa, masih tertinggal di sini
Karena ini salahmu
Benar, 'kan?
Ataukah karena salahku?
Mungkin saja
Kisah cinta seperti ini sudah biasa, kan
Jawaban semacam itu yang dinanti, kan
Sedikit demi sedikit, kita mulai tak sejalan
Itu pun kisah yang sudah tak asing didengar, 'kan?
Hari-hari yang dulu terasa amat menyilaukan
Tetap saja akan tertumpuk debu
Aku yakin walau berulang-kali mencoba
Meski hingga bertahun-tahun lamanya
Perpisahan adalah ujung jalan yang menanti kita
Karena aku tak bisa berbuat apa pun
"Selamat datang kembali"
Lagi-lagi kalimat itu
Tak sengaja terucap
Aku yakin ada sangat banyak
Hal yang tidak kumengerti
Karenanya sulit bagi kita untuk saling memaafkan
Akan tetapi, jika hari yang penuh kebahagiaan
Justru terasa seperti hari penuh penderitaan
Semua sudah terlanjur terjadi
Aku yakin walau berulang-kali mencoba
Aku yakin walau berulang-kali mencoba
Meski hingga bertahun-tahun lamanya
Pada akhirnya kita tetap akan berpisah
Karena aku tak bisa berbuat apa pun
"Selamat datang kembali"
Tanpa sadar aku mengatakannya
Seharusnya bukan kalimat itu
Meskipun telah berulang-kali mencoba
Meski hingga bertahun-tahun lamanya
Hingga aku jadi berpikir bahwa seandainya
Kita bisa memulainya kembali
"Selamat datang kembali"
Kata yang tak pernah sampai, jatuh begitu saja
Dan aku pun tertawa
Karena pagi ini terasa agak dingin
Makna lagu YOASOBI - Tabun
Lagu "Tabun" menceritakan tentang perpisahan yang diterima dengan setengah pasrah dan kelelahan. Lagu ini tidak bercerita tentang pertengkaran besar atau pengkhianatan, melainkan tentang hubungan yang perlahan kehilangan arah sampai akhirnya berpisah dengan sendirinya.
Sejak awal, liriknya menekankan perpisahan tanpa air mata dan tanpa jejak. Ini menggambarkan hubungan yang sudah habis emosinya bahkan sebelum kata selamat tinggal benar-benar diucapkan. Tangis pun tak sempat jatuh, karena semuanya sudah terasa kosong. Yang tersisa hanyalah kesadaran bahwa perpisahan itu memang tak terhindarkan.
Pagi hari yang berulang kali digambarkan sebagai pagi yang disambut sendirian menjadi simbol kesepian yang nyata. Tokoh dalam lagu terbangun tanpa pasangan, tapi ruang dan ingatan masih penuh oleh keberadaan 'kita' di masa lalu. Hal-hal kecil yang dulu biasa, kamar, suara, rutinitas, justru menjadi pengingat paling menyakitkan bahwa kebersamaan itu sudah berakhir.
Pertanyaan tentang siapa yang salah muncul berkali-kali, namun tak pernah menemukan jawaban pasti. Kadang terasa seperti salahmu, kadang salahku, dan pada akhirnya disimpulkan, mungkin bukan salah siapa pun. Ini menegaskan bahwa tidak semua hubungan berakhir karena satu pihak yang keliru, ada kalanya dua orang hanya berhenti berjalan di arah yang sama.
Lagu ini juga menyinggung betapa kisah cinta seperti ini sebenarnya sangat umum. Dua orang yang perlahan berubah, jarak yang makin terasa, lalu perpisahan yang klise dan sering terdengar. Bahkan hari-hari yang dulu terasa paling bercahaya pun tak luput dari debu waktu. Tidak ada yang benar-benar abadi jika tak lagi dijaga.
Kata "Okaeri / selamat datang kembali" menjadi simbol paling kuat dalam lagu ini. Kata itu berulang kali terucap secara refleks, seolah tokoh dalam lagu masih berharap pasangannya pulang seperti dulu. Namun setiap kali kata itu muncul, ia langsung disangkal, karena yang diharapkan tak akan pernah kembali. Harapan kecil yang jatuh sebelum sempat sampai.
"Tabun" menyisakan satu kemungkinan yang sangat manusiawi, andaikan saja bisa kembali ke awal. Bukan keyakinan, hanya angan. Kata 'tabun' (mungkin saja) merangkum seluruh perasaan lagu ini, keraguan, penyesalan, penerimaan yang belum sepenuhnya utuh. Tawa kecil di pagi yang dingin menutup lagu dengan nada getir, hidup tetap berjalan, meski hati belum benar-benar selesai.
-

Posting Komentar