Rokudenashi - The City Where Whales Fall / Lirik, Makna, Terjemahan

Table of Contents
The City Where Whales Fall (Kujira no Ochiru Machi) merupakan lagu milik Rokudenashi. Lagu ini dirilis pada 24 Desember 2025 dalam album keduanya 'Rokka (Frozen Flower)', bersamaan dengan video musiknya dirilis di YouTube.

Official MV

Lyrics & Romaji

向かう風はこれ以上
ここは水色の街の外れ
高く飛べたら何か見えるの?
› Mukau kaze wa kore ijou
› Koko wa mizuiro no machi no hazure
› Takaku tobetara nanika mieru no?

ボクはきっとこれ以上
先を歩けそうにもないから
なんて呟く声がまだ聞こえている
› Boku wa kitto kore ijou
› Saki wo aruke sou ni mo nai kara
› Nante tsubuyaku koe ga mada kikoete iru

深く 沈んでゆく
星空に違いはないよ
優しい藍の中
› Fukaku shizunde yuku
› Hoshizora ni chigai wa nai yo
› Yasashii ai no naka

すれ違う予定ってことにしておこう?
鯨も落ちそうな闇の向こう
息をするほうが難しいなんて
わかっているんだ
› Surechigau yotei tte koto ni shite okou?
› Kujira mo ochisou na yami no mukou
› Iki wo suru hou ga muzukashii nante
› Wakatte irun da

物言わぬ無色な水泡になったって
君の名前を呼んでいる
› Mono iwanu mushoku na suihou ni natta tte
› Kimi no namae wo yonde iru

向かう風はこれ以上
ここはあの日から鯨の夢
ボクには未だ 何も見えない
› Mukau kaze wa kore ijou
› Koko wa ano hi kara kujira no yume
› Boku ni wa imada nani mo mienai

絶えない浮力に身を委ね
流されるように どこ行くの?
もう言葉すら届かないのに
› Taenai furyoku ni mi wo yuda ne
› Nagasareru you ni doko iku no?
› Mou kotoba sura todokanai noni

いつか もしも ならば
思いつく夢も未来も
砂の上のシネマ
› Itsuka moshimo naraba
› Omoitsuku yume mo mirai mo
› Suna no ue no shinema

終わりのない世界を約束しよう?
波間に煌めいているパレード
塩辛いほうが当たり前なんて
泣いてなんかないよ
› Owari no nai sekai wo yakusoku shiyou?
› Namima ni kirameite iru paredo
› Shiokarai hou ga atarimae nante
› Naite nanka nai yo

物言わぬ無色な水泡になったって
君の名前を呼んでいる
› Mono iwanu mushoku na suihou ni natta tte
› Kimi no namae wo yonde iru

君のことなら覚えている
› Kimi no koto nara oboete iru

Terjemahan Indonesia 

Angin yang menerpaku berhenti di sini
Di sini, pinggiran kota biru muda
Jika aku bisa terbang lebih tinggi, bisakah aku melihat sesuatu?

Aku sepertinya tidak bisa
Berjalan lebih jauh
Aku masih bisa mendengar suara berbisik

Tenggelam makin dalam
Tak ada perbedaan antara langit berbintang
Di dalam warna nila yang lembut

Mari kita putuskan saja ini sebagai rencana untuk saling berpapasan saja, ya?
Di baik kegelapan, di mana paus pun mungkin bisa jatuh
Bahkan untuk bernafas terasa sulit
Aku tahu

Meskipun aku menjadi gelembung tanpa warna,
tanpa kata
Aku memanggil namamu

Angin yang menerpaku berhenti di sini
Tempat ini tampak seperti mimpi paus
sejak saat itu
Aku masih tidak bisa melihat apa pun

Menyerah pada daya apung yang tak berujung
Terhanyut begitu saja, ke mana aku pergi?
Kata-kataku takkan lagi sampai

Suatu hari nanti, jika memang akan terjadi, maka
Mimpi dan masa depan yang kubayangkan
Ibarat sinema di atas pasir

Haruskah kita saling berjanji, sebuah dunia yang tak berujung?
Sebuah parade yang berkilauan di tengah ombak
Wajar jika terasa asin
Aku tidak menangis

Meskipun aku menjadi gelembung tanpa warna,
tanpa kata
Aku memanggil namamu

Jika tentang dirimu, aku masih mengingatnya

English Translations (Official)

The wind blowing my way stops here
This is the outskirts of the light-blue town
If I could fly higher,
could I see something?

I just can’t seem
to walk any further
I can still hear a voice whispering

There is no difference
between starry skies
Within the gentle indigo

Let’s just decide to pass by each other,
all right?
Beyond the darkness
where even whales might fall
I know
It’s hard to breathe

Even if I become a colorless,
speechless bubble
I’m calling your name

The wind blowing my way stops here
This place looks like the dreams of whales
since then
I still can’t see anything

Surrendering myself to the unending buoyancy
Drifting along, where am I going?
My words won’t reach anymore

Someday, if ever, then
The dreams and future I envision
are like cinema on sand

Shall we promise each other
an unending world?9
A parade sparkling amidst the waves
It’s only natural that it’s salty
No, I’m not crying

Even if I become a colorless,
speechless bubble
I’m calling your name

I surely do remember you

Makna lagu Rokudenashi - Kujira no Ochiru Machi

Lagu Kujira no Ochiru Machi (Kota Tempat Paus Jatuh) menceritakan suasana yang sunyi, liminal, dan penuh kepasrahan. Kota di sini bukan sekadar tempat fisik, melainkan kondisi jiwa, sebuah pinggiran, titik berhenti, di mana tokoh lirik tak lagi bergerak maju, tapi juga belum sepenuhnya tenggelam.

Angin yang berhenti di sini menandakan batas, usaha yang sudah sampai ujungnya. Ia berada di pinggiran kota biru muda, warna yang identik dengan ketenangan sekaligus dingin, sepi, dan jarak emosional. Pertanyaan jika aku bisa terbang lebih tinggi adalah keinginan sederhana untuk memahami bukan ambisi, apakah masih ada makna, masih ada sesuatu yang bisa dilihat dari semua ini?

Tokoh lirik mengakui ketidakmampuannya untuk melangkah lebih jauh. Namun, suara berbisik itu masih ada, sisa harapan, kenangan, atau mungkin suara hati yang belum benar-benar padam. Ia tenggelam semakin dalam, tetapi tenggelamnya bukan kehancuran total. Laut dan langit berbintang disamakan, menunjukkan bahwa jatuh dan melayang, bawah dan atas, sudah tak punya perbedaan. Semuanya menyatu dalam nila yang lembut, sebuah ketenangan yang rapuh.

Kalimat tentang 'menjadikan ini sebagai rencana untuk saling berpapasan' adalah penerimaan pahit, hubungan atau takdir yang hanya cukup untuk bersinggungan sebentar, lalu berlalu. Paus yang bisa jatuh di balik kegelapan memperkuat absurditas dan beratnya situasi, bahkan makhluk sebesar paus pun tak berdaya di dunia ini. Bernafas terasa sulit, tapi tokoh lirik sadar akan hal itu.

Menjadi gelembung tanpa warna dan tanpa kata melambangkan lenyapnya identitas dan suara. Namun, di tengah kebisuan total itu, satu hal tetap bertahan, memanggil nama seseorang. Nama menjadi simbol ingatan terakhir, bukti bahwa perasaan belum sepenuhnya hilang.

Kota ini disebut sebagai 'mimpi paus' sejak hari itu, sebuah mimpi besar, berat, dan mungkin terlalu dalam untuk dipahami sepenuhnya. Tokoh lirik menyerahkan diri pada daya apung, tidak lagi melawan, membiarkan diri terhanyut. Kata-kata tak lagi sampai, komunikasi terputus, dan yang tersisa hanyalah arus.

Mimpi dan masa depan yang pernah dibayangkan kini hanya seperti sinema di atas pasir, indah, bergerak, tetapi rapuh dan mudah terhapus. Harapan masih disebut, namun dengan nada ragu janji tentang dunia yang tak berujung diucapkan seperti pertanyaan, bukan keyakinan. Parade yang berkilauan di antara ombak terlihat cantik, tapi asin, rasa asin yang wajar menyiratkan air mata yang disangkal. 'Aku tidak menangis' justru menegaskan sebaliknya.

Rincian lagu

Title:
The City Where Whales Fall
Kujira no Ochiru Machi (鯨の落ちる街)
Artist:
Rokudenashi (ロクデナシ)
Album:
Rokka (六花) - Frozen Flower
Release:
2025.12.24
Lyricist:
Mafumafu
Music:
Mafumafu
Tie up:
-
Kyokuzora
Kyokuzora Teruslah bernafas~

Posting Komentar