Noriyuki Makihara - Mou Koi Nante Shinai / Lirik, Makna, Terjemahan

Table of Contents
Mou Koi Nante Shinai merupakan lagu milik penyanyi-penulis lagu Jepang, Noriyuki Makihara. Lagu ini pertama kali dirilis pada 25 Mei 1992 sebagai singel kelimanya yang sukses di pasaran kala itu. Lagu ini juga dirilis dalam album keempatnya 'Kimi wa Boku no Takaramono' pada 25 Juni 1992, yang kemudian dirilis ulang pada 26 November 1998.

Lagu ini belakangan viral di sosial media warga Indonesia karena kemiripan wajah sang penyanyi saat muda dulu dengan presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi.

Official MV

Lyrics & Romaji

君がいないと何にも
できないわけじゃないと
ヤカンを火にかけたけど
紅茶のありかがわからない
ほら 朝食も作れたもんね
だけどあまりおいしくない
君が作ったのなら文句も
思いきり言えたのに
› Kimi ga inai to nanimo
› Dekinai wake janai to
› Yakan wo hi ni kaketa kedo
› Koucha no arika ga wakaranai
› Hora choushoku mo tsukureta mon ne
› Dakedo amari oishikunai
› Kimi ga tsukutta no nara monku mo
› Omoikiri ieta noni

一緒にいるときは
きゅうくつに思えるけど
やっと自由を手に入れた
ぼくはもっと淋しくなった
› Issho ni iru toki wa
› Kyuukutsu ni omoeru kedo
› Yatto jiyuu wo te ni ireta
› Boku wa motto sabishiku natta

さよならと言った君の
気持ちはわからないけど
いつもよりながめがいい
左に少し とまどってるよ
もし君に 1つだけ
強がりを言えるのなら
もう恋なんてしないなんて
言わないよ 絶対
› Sayonara to itta kimi no
› Kimochi wa wakaranai kedo
› Itsumo yori nagame ga ii
› Hidari ni sukoshi tomadotteru yo
› Moshi kimi ni hitotsu dake
› Tsuyogari wo ieru no nara
› Mou koi nante shinai nante
› Iwanai yo zettai

2本並んだ歯ブラシも
1本捨ててしまおう
君の趣味で買った服も
もったいないけど捨ててしまおう
“男らしく いさぎよく”と
ごみ箱かかえる僕は
他のだれから見ても一番
センチメンタルだろう
› Nihon naranda haburashi mo
› Ippon sutete shimaou
› Kimi no shumi de katta fuku mo
› Mottainai kedo sutete shimaou
› "Otokorashiku isagiyoku" to
› Gomibako kakaeru boku wa
› Hoka no dare kara mite mo ichiban
› Senchimentaru darou

こんなに いっぱいの
君のぬけがら集めて
ムダなものに囲まれて
暮らすのも幸せと 知った
› Konna ni ippai no
› Kimi no nukegara atsumete
› Muda na mono ni kakomarete
› Kurasu no mo shiawase to shitta

君あての郵便が
ポストに届いてるうちは
かたすみで迷っている
背中を思って 心配だけど
2人で出せなかった
答えは 今度出会える
君の知らない誰かと
見つけてみせるから
› Kimi ate no yuubin ga
› Posuto ni todoiteru uchi wa
› Katasumi de mayotte iru
› Senaka wo omotte shinpai dakedo
› Futari de dasenakatta
› Kotae wa kondo deaeru
› Kimi no shiranai dareka to
› Mitsukete miseru kara

本当に 本当に
君が大好きだったから
もう恋なんてしないなんて
言わないよ 絶対
› Hontou ni hontou ni
› Kimi ga daisuki datta kara
› Mou koi nante shinai nante
› Iwanai yo zettai

Terjemahan Indonesia 

Bukan berarti tanpa dirimu
Aku tak bisa melakukan apa-apa
Aku sudah menaruh teko di atas api
Tapi aku tak tahu di mana teh hitamnya
Lihat, aku bahkan bisa membuat sarapan
Tapi rasanya tidak begitu enak
Kalau kamu yang membuatnya
Aku bisa mengeluh sepuasnya

Saat kita bersama
Kadang terasa menyesakkan 
Tapi setelah akhirnya mendapatkan kebebasan
Aku justru merasa semakin kesepian

Saat kau mengucapkan selamat tinggal
Aku tak mengerti bagaimana perasaanmu
Namun pemandangan ini terasa lebih bagus dari biasanya
Aku sedikit kebingungan, ke arah kiri
Andai kubisa mengatakan satu hal saja padamu
Jika aku sanggup berpura-pura kuat
"Aku tak akan jatuh cinta lagi"
Tak akan pernah kuucapkan, sama sekali

Dua sikat gigi yang berjajar itu
Akan kubuang salah satunya
Baju yang dibeli sesuai seleramu pun
Sayang memang, tapi aku juga akan membuangnya 
"Sikap lelaki, harus tegas tanpa ragu" kataku
Sambil memeluk tempat sampah
Siapa pun yang melihatku
Pasti mengira aku orang paling sentimentil

Mengumpulkan begitu banyak
Sisa-sisa kehadiranmu
Hidup dikelilingi hal-hal yang tak berguna
Ternyata juga sebuah kebahagiaan

Selama surat yang ditujukan untukmu
Masih datang ke kotak pos
Aku memikirkan punggungmu
Yang ragu di sudut sana, tetapi
Jawaban yang tak bisa
Kita temukan berdua
Akan kutemukan suatu hari nanti
Bersama seseorang yang tak kamu kenal

Karena sungguh, sungguh
Aku sangat mencintaimu
"Aku tak akan jatuh cinta lagi"
Tak akan pernah kuucapkan, sama sekali

Makna lagu Noriyuki Makihara - Mou Koi Nante Shinai

Lagu "Mou Koi Nante Shinai" menceritakan tentang fase sunyi setelah perpisahan, ketika seseorang mencoba meyakinkan diri bahwa ia baik-baik saja, padahal kehilangan itu masih terasa di setiap detail kecil hidupnya.

Sejak awal, ia sebenarnya masih bisa hidup tanpa sang kekasih. Ia bisa memasak, membuat sarapan, menaruh teko di atas api. Namun justru di situ terasa ironi karena kemampuan itu ada, tapi kehilangan kehadiran orang yang dicintai membuat segalanya terasa hambar. Teh yang tak ditemukan, sarapan yang tidak begitu enak, adalah simbol dari kehidupan yang berjalan, tetapi kehilangan rasa.

Ketika bersama, hubungan itu pernah terasa menyesakkan dan membatasi kebebasan. Namun setelah kebebasan itu benar-benar didapatkan, yang datang justru kesepian yang lebih dalam. Lagu ini tidak menyederhanakan cinta sebagai sesuatu yang selalu indah, tapi juga tidak menyangkal bahwa kehilangan cinta meninggalkan ruang kosong yang nyata.

Mengatakan, seandainya ia sanggup berpura-pura kuat, ada satu hal yang tidak akan pernah ia ucapkan "aku tak akan jatuh cinta lagi". Kalimat ini penting karena menunjukkan bahwa bahkan kepura-puraan pun membutuhkan kekuatan. Mengaku tidak akan jatuh cinta lagi sering kali bukan tanda ketegaran, melainkan bentuk pelarian dari rasa sakit.

Upaya membersihkan kenangan dengan membuang sikat gigi, pakaian, dan barang-barang pilihan sang kekasih dilakukan sambil mengulang kalimat klise tentang bagaimana seharusnya seorang lelaki bersikap. Namun justru di momen itu, ia menyadari betapa sentimentilnya dirinya. Sikap tegas yang ia ucapkan bertolak belakang dengan kenyataan bahwa ia masih memeluk kenangan dengan erat.

Ada huga penerimaan yang pelan tapi dalam. Mengumpulkan 'sisa-sisa kehadiranmu' dan hidup di antara hal-hal yang tampak tak berguna, ternyata juga bisa menjadi bentuk kebahagiaan. Kebahagiaan di sini bukan berarti lupa, melainkan berdamai.

Di bagian akhir, kekhawatirannya terhadap 'punggungmu yang ragu di sudut sana' menunjukkan bahwa cinta itu belum benar-benar padam. Ia masih peduli, masih mendoakan dari jauh. Namun, jawaban yang tak pernah mereka temukan bersama, kini dilepaskan, biarlah ditemukan kelak, dengan orang lain.

Penutup lagu ini kembali menegaskan satu hal: karena ia sungguh mencintai, ia tidak akan berkata bahwa ia tak akan jatuh cinta lagi. Pernyataan ini bukan janji pada orang lain, melainkan kejujuran pada diri sendiri. Cinta yang tulus tidak membuat seseorang membenci cinta, justru membuatnya tetap percaya, meski telah terluka.

Rincian lagu

Title:
Mou Koi Nante Shinai (もう恋なんてしない) 
Artist:
Noriyuki Makihara
Album:
Kimi wa Boku no Takaramono
Release:
1992.05.25 (single)
1992.06.25 (album)
Lyricist:
Noriyuki Makihara
Music:
Noriyuki Makihara 
Tie up:
-
Kyokuzora
Kyokuzora Teruslah bernafas~

Posting Komentar